Kamis, 18 Juni 2009

CARA MENGERJAKAN SOAL PILIHAN GANDA

Cara praktis mengerjakan soal ujian bentuk Pilihan Ganda

Oleh Wahidmurni

1. Baca dengan cermat pertanyaan

2. Cari alternatif jawaban yang disediakan sebelumnya (jika soal diawali dengan kasus/butir-butir pernyataan untuk alternatif jawaban)

3. Pastikan lebih dulu satu jawaban yang benar (untuk mengeliminasi jawaban lain yang tidak benar atau memastikan alternatif jawaban benar). Misalnya ada 5 alternatif jawaban menjadi 2 alternatif jawaban benar.

4. Pilih satu jawaban yang benar

Contoh diambilkan dari soal Ujian Nasional tahun pelajaran 2007/2008

Soal nomor 3.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri sistem ekonomi:

1. Hanya produksi yang menguasai hajat hidup rakyat dilaksanakan oleh pemerintah

2. Kebijakan perekonomian sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah

3. Kebijakan ekonomi untuk mengendalikan keadaan ekonomi

4. Masyarakat terbagi dua golongan yaitu pengusaha dan tenaga kerja

5. Pembagian pekerjaan ditentukan pemerintah

Yang merupakan ciri sistem ekonomi campuran adalah ....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 3 dan 4

E. 4 dan 5

Untuk menjawab soal ini, maka urutan bacaan adalah:

1. Membaca pertanyaan yang merupakan ciri sistem ekonomi campuran adalah ....

2. Membaca pernyataan yang ada di atasnya

Di bawah ini merupakan ciri-ciri sistem ekonomi:

1. Hanya produksi yang menguasai hajat hidup rakyat dilaksanakan oleh pemerintah

2. Kebijakan perekonomian sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah

3. Kebijakan ekonomi untuk mengendalikan keadaan ekonomi

4. Masyarakat terbagi dua golongan yaitu pengusaha dan tenaga kerja

5. Pembagian pekerjaan ditentukan pemerintah;

3. Selanjutnya pastikan satu alternatif jawaban yang benar-benar kita yakini bahwa jawaban itu benar. Misalnya alternatif nomor 1 adalah benar, maka pilihan kita hanya di alternatif jawaban A dan B (ini berarti bahwa kita sudah mengeliminasi 3 buah alternatif jawaban yakni C, D dan E).

4. Selanjutnya pilihan kita hanya melanjutkan dengan membaca pernyataan nomor 2 dan 3 saja. Baru memastikan jawaban yang benar, misalnya dalam kasus ini jawaban nomor 2 salah, berarti yang nomor 3 adalah yang benar. Dengan demikian jawabannya adalah nomor 1 dan nomor 3 atau B.

Rabu, 17 Juni 2009

KURIKULUM TERSEMBUNYI

KURIKULUM TERSEMBUNYI

Oleh. Wahidmurni

A. Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting; ia mempunyai peran sebagai orang tua kedua bagi para peserta didik, setelah orang tua mereka. Hal ini dikarenakan waktu peserta didik banyak dihabiskan di sekolah/madrasah setelah mereka banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga. Pada kesempatan lain mungkin peran guru dapat menempati posisi utama oleh karena tuntutan kehidupan menuntut orang tua meninggalkan rumah atau keluarga dengan alasan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Lebih-lebih pada sekolah/madrasah yang menerapkan model pendidikan full day school.

Oleh karena posisinya yang demikian menuntut guru di samping harus professional dalam bidang keilmuan dan pengajaran, ia dituntut dapat mengambil peran mereka sebagai pendidik dalam artian melaksanakan pekerjaan mendidik (bukan sekedar mengajar yang hanya dimaknai sebagai kewajiban mengajar di dalam kelas yang dibatasi oleh suatu ukuran kuantitas, misalnya 24 jam pelajaran setiap minggunya), namun lebih dari itu yakni dapat menjadikan peserta didik memiliki moral atau kepribadian yang baik, di samping menguasai ilmu yang dipelajari.

Hal demikian sesungguhnya telah dinyatakan dalam sebuah hadits bahwa “anak-anak yang dilahirkan oleh ibu itu bersih seperti kapas, maka terpulanglah kepada ibu bapaknya untuk menjadikan mereka menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi atau Islam. Oleh karena itu sesungguhnya tugas dan tanggungjawab orang tua adalah berat, karena merekalah turut menentukan hitam putihnya (coretan-coretan) lembaran kertas (kapas) itu. Situasi yang sama juga berlaku pada para guru, sebagai pengganti orang tua di sekolah ia juga harus bertanggung jawab dalam proses pembentukan diri seorang peserta didik.

Proses pembentukan pribadi seorang peserta didik yang dilakukan oleh guru sebenarnya sudah dan dapat dilakukan sesuai dengan arah dan tujuan program pendidikan yang telah dijabarkan dalam kurikulum. Oleh karena itu keberhasilan dan kegagalan guru dalam menterjemahkan, merancang dan mengembangkan program pembelajaran akan sangat menentukan proses pembentukan kepribadian peserta didik. Lebih-lebih dalam kurikulum 2006 yang disebut dengan KTSP secara tersurat mengungkapkan prinsip pelaksanaan kurikulum bahwa “pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral” (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006).

Dalam konteks demikian, sebagai pendidik, guru mata pelajaran apapun dituntut menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di samping tetap menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Guru sebagai pengajar seringkali hanya dimaknai sebagai sebagai penyampai isi kurikulum. Masalah moral (aspek afektif) seringkali hanya dibebankan pada guru tertentu, misalnya guru mata pelajaran Agama dan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan; sedangkan guru mata pelajaran lain bertugas untuk menyampaikan masalah isi ilmu masing-masing mata pelajaran (aspek kognitif) dan ketrampilan (aspek psikomotor). Dengan demikian, jika terjadi masalah kegagalan moral anak (siswa) seringkali yang menjadi tudingan kesalahan adalah guru yang mengajar mata pelajaran Agama dan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

.....

B. Hakikat Kurikulum Tersembunyi

Terdapat dua terminologi mengenai kurikulum, yakni terminologi kurikulum eksplisit (tertulis) dan implisit (tidak tertulis) atau kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Apa yang kita bahas sebelumnya lebih banyak terkait dengan kurikulum yang bersifat tertulis; yakni sebuah upaya pecapaian tujuan pendidikan dengan berbagai aktivitasnya yang telah didokumentasikan (direncanakan) dengan baik. Sementara itu, untuk pencapaian tujuan pendidikan terdapat hal-hal yang tidak terdokumentasikan/direncanakan/diprogramkan atau sifatnya tidak tertulis dan hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, hal-hal inilah yang disebut dengan kurikulum tersembunyi.

Hal demikian sebagaimana yang diungkapkan oleh Dewey (dalam Marsh dan Willis, 1999:9) bahwa kurikulum adalah seluruh pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik di bawah bimbingan pihak sekolah, baik pengalaman yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Sejumlah pengalaman yang kita kenal dengan hidden curriculum atau kurikulum tersembunyi merupakan pengalaman yang tidak direncanakan/diprogramkan seperti mematuhi peraturan-peraturan sekolah, menjalankan ritual/acara keagamaan, mematuhi peraturan-peraturan lainnya.

Razali (2008) menyebut kurikulum tersembunyi “kerana aktiviti yang terlibat di dalam kurikulum ini tidak berstruktur, atau dengan kata lain tidak dirancang. Kebanyakan aktiviti kurikulum jenis ini berlaku di tempat pertemuan pelajar seperti pusat sukan, asrama, kantin, perpustakaan. Kurikulum tersembunyi ini dikenali sebagai soft skils atau kemahiran insaniah. Elemen-elemen di dalam kurikulum ini dizahirkan dan mempunyai suatu sistem dan struktur yang sistematis dan professional. Antara nilai atau kualiti yang dikategorikan sebagai kemahiran insaniah di sini adalah kualiti kepemimpinan, kualiti pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah, kualiti daya pembelajaran, kualiti diri murni (tepat masa, hadir ke kelas, hantar tugasan tepat janji dan lain-lain) dan kualiti kerja berpasukan”.

Pelaksanaan kurikulum tersembunyi dalam KTSP dapat digolongkan dalam aktivitas pengembangan diri yang pelaksanaannya tidak terprogram. Dalam panduan KTSP untuk pengembangan diri tentang bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri dinyatakan bahwa,

Bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri mencakup:

  1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui penyelenggaraan: (a) layanan dan kegiatan pendukung konseling, dan (b) kegiatan ekstra kurikuler;
  2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut, (a) rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri; (b) spontan, adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran); dan (c) keteladan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu (Tim Pustaka Yustisia, 2007:208).

Senin, 08 Juni 2009

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BELAJAR MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh Dr. WAHIDMURNI, M.Pd

JUDUL

PENGGUNAAN PETA DAN MODEL BAK PASIR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PETA PROPINSI JAWA TIMUR PADA SISWA KELAS IVA MIN MALANG IX

ALTERNATIF JUDUL

PENGGUNAAN PETA DAN MODEL BAK PASIR DALAM PEMBELAJARAN PETA PROPINSI JAWA TIMUR PADA SISWA KELAS IVA MIN MALANG IX

Catatan:

1. PEMBELAJARAN PETA PROPINSI JAWA TIMUR sebagai masalah/penyakit;

2. PETA DAN MODEL BAK PASIR sebagai tindakan/obat;

3. SISWA KELAS IVA sebagai pasien;

4. MIN MALANG IX sebagai rumah sakit.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemukakan:

1. Harapan tentang belajar IPS tentang peta propinsi daerah setempat (Jawa Timur); misalnya siswa menguasai atau dapat membuat dan membaca peta daerah setempat dengan baik. Hal ini dapat dirujuk dari naskah kurikulum yang ada, tentang kompetensi belajar peta.

2. Fakta yang ada, misalnya masih banyak siswa yang gagal atau belum mampu untuk membuat dan membaca peta daerah setempat dengan baik. Fakta ini dapat diambil dari pengalaman-pengalaman guru sendiri dan atau teman guru lain yang mengalami masalah yang sama ketika mengajar masalah peta; atau mungkin juga hasil-hasil tulisan yang ada dalam berbagai literatur yang membahas masalah peta.

3. Tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan masalah/penyakit. Tindakan ini harus dapat dukungan teori (tunjukkan buku sumber atau literatur yang digunakan); juga tunjukkan hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya tidak harus sama persis dengan tindakan yang akan kita lakukan.

B. RUMUSAN MASALAH

Kemukakan:

Pertanyaan yang dibuat atau dirumuskan hendaknya benar-benar pertanyaan yang penting untuk dicarikan jawabannya. Oleh karena tugas guru dalam pembelajaran mencakup tiga hal, yakni (1) merencanakan pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran, dan (3) mengevaluasi pembelajaran. Dengan demikian rumusan masalah juga dapat menanyakan ketiga hal di atas.

Misalnya:

Rumusan Masalah Umum

Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX?

Rumusan Masalah Khusus

Berdasarkan rumusan masalah umum di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah khusus sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX?

3. Bagaimanakah penilaian proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX?

Catatan:

1. Dalam rumusan masalah komponen yang ada di judul (masalah/penyakit, obat/tindakan, siswa/pasien, dan madrasah/sekolah/rumah sakit) tetap dimasukkan.

2. Rumusan masalah dapat dirumuskan dalam bentuk yang lain

C. TUJUAN PENELITIAN

Kemukakan:

Pernyataan yang dirumuskan harus mengacu pada rumusan masalah yang dibuat. Jika jumlah rumusan masalahnya satu, maka rumusan tujuan penelitiannya juga satu, dan seterusnya. Dengan demikian jumlah rumusan tujuan penelitian sama dengan jumlah rumusan masalah yang dibuat. Perbedaan keduanya terletak pada, dalam rumusan masalah menggunakan kalimat pertanyaan dan diakhiri tanda tanya, sedangkan dalam tujuan penelitian menggunakan kalimat pernyataan dan diakhiri dengan tanda titik.

Misalnya:

Tujuan Penelitian Umum

Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX.

Tujuan Penelitian Khusus

Tujuan penelitian umum di atas, dapat dijabarkan dalam tujuan penelitian khusus sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX.

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX.

3. Mendeskripsikan penilaian proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan peta dan model bak pasir untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peta propinsi Jawa Timur pada siswa kelas IV A MIN Malang IX.

D. MANFAAT PENELITIAN

Kemukakan:

Sebutkan pihak-pihak yang menerima manfaat PTK yang kita lakukan. Kemukakan manfaat apa yang diterima masing-masing pihak tersebut. Pihak yang dimaksud (1) pasien/siswa, (2) dokter/guru, (3) rumah sakit/madrasah-sekolah, (4) orang lain/calon peneliti berikutnya.

Misalnya:

1. Bagi Siswa

Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan siswa dapat …..

2. Bagi Guru

Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan siswa dapat …..

3. Bagi Madrasah

Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan siswa dapat …..

4. Bagi Teman Sejawat/Calon Peneliti Berikutnya

Dengan dilaksanakannya PTK ini, diharapkan siswa dapat …..

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Kemukakan:

Pernyataan yang menyakinkan kepada kita bahwa tindakan yang kita lakukan telah mendapat dukungan teori atau temuan penelitian sebelumnya.

Misalnya:

Jika peta dan model bak pasir digunakan dalam pembelajaran peta propinsi Jawa Timur , maka kualitas belajar siswa kelas IV A MIN Malang IX dapat ditingkatkan.


F. KAJIAN PUSTAKA (Nanti Menjadi Bab II dalam laporan PTK)

1. Masalah/Penyakit yang akan Diselesaikan

2. Tindakan yang dilakukan

3. Penerapan Tindakan untuk Menyelesaikan Masalah

Dengan demikian, kajian pustaka untuk judul penelitian di atas adalah

1. Pembelajaran IPS di MI

a. Hakekat Pembelajaran IPS di MI

b. Pembelajaran Peta Propinsi Daerah Setempat

2. Media Peta dan Model Bak Pasir

a. Hakekat Media Pembelajaran

b. Media Peta dan Model Bak Pasir

3. Penggunaan Peta dan Model Bak Pasir dalam Pembejaran Peta Propinsi Jawa Timur

G. METODE PENELITIAN (Nanti Menjadi Bab III dalam laporan PTK)

Pada bagian ini terdapat beberapa alternatif isi dari sub-sub bab metode penelitian. Bapak/Ibu hendaknya mengikuti bentuk susunan metode penelitian yang telah ditetapkan oleh lembaganya masing-masing.

Contoh alternatif

1. Lokasi dan Waktu

Kemukakan kondisi siswa yang akan mendapatkan tindakan, dan berapa lama tindakan tersebut akan dilaksanakan.

Misalnya:

PTK ini dilaksanakan di kelas IV A MIN Malang IX, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 (tigapuluh) orang siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2008-2009 mulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2009 dengan durasi waktu 6 kali pertemuan.

2. Prosedur Penelitian

Secara umum pelaksanaan penelitian akan dilakukan selama tiga siklus (misalnya) yang pada setiap siklusnya akan diterapkan tindakan tertentu. Dalam setiap siklus aktivitas penelitian dilakukan melalui prosedur PTK, yakni berupa kegiatan (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Pada bagian ini kemukakan apa saja yang akan dilakukan oleh guru dalam program pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan yang dirancang adalah kegiatan sebelum menyusun RPP hingga kegiatan evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan.

Langkah awal kegiatan perencanaan tindakan diawali dengan menganalisis komponen dan isi butir pembelajaran sebagaimana tertuang dalam kurikulum (analisis pengembangan materi), menetapkan materi pembelajaran, menelaah buku paket IPS yang ada, mengembangkan silabus, menyusun RPP, membuat peta sebagai media pembelajaran, membuat instrument pengumpulan data (misalnya pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, pedoman dokumentasi dan lain sebagainya), …, instrumen tes ulangan harian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini kemukakan kegiatan apa saja yang dilakukan pada sesi pembelajaran. Misalnya apa saja kegiatan yang dilakukan pada setiap sesi siklus penelitian.

Misalnya:

Pada siklus I, pertemuan pertama guru memfasilitasi siswa mempelajari …. Sedangkan pada pertemuan kedua ….

Pada siklus II, pertemuan pertama guru memfasilitasi siswa mempelajari …. Sedangkan pada pertemuan kedua ….

Pada siklus III, pertemuan pertama guru memfasilitasi siswa mempelajari …. Sedangkan pada pertemuan kedua ….

Kegiatan utama pembelajaran adalah menugasi siswa membaca peta, menafsirkan peta, membuat peta, dan melengkapi peta buta yang telah disediakan oleh guru. Pada sesi pembuatan peta dengan menggunakan model bak pasir, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Selama kegiatan pembelajaran, kegiatan pengamatan dilakukan untuk melihat efek dari pemberian tindakan.

c. Pengamatan

Perekaman data dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dalam kegiatann pembelajaran dengan menggunakan pedoman observasi. Pengamatan dilakukan terhadap (1) kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, (2) kegiatan siswa dalam berinteraksi dengan guru, berinteraksi dengan siswa, dan interaksi siswa dengan sumber belajarnya.

d. Refleksi

Data yang direkam dari hasil observasi diolah dan dianalisis untuk menentukan langkah selanjutnya. Pada setiap selesai sesi pembelajaran dilakukan refleksi, hasil refleksi digunakan untuk tindak lanjut sesi atau siklus pembelajaran berikutnya. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif yang disajikan berupa tabel-tabel persentase tentang keberhasilan dan ketidakberhasilan tindakan yang dicapai oleh siswa.



DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………

i

Halaman Pengesahan …………………………………………………………

ii

Kata Pengantar…………………………………………………………….…...

iii

Daftar Isi…………………………………………………………………….....

iv

Daftar Tabel……………………………………………………………………

vi

Daftar Gambar ………………………………………………………………..

vii

Daftar Lampiran……………………………………………………………….

viii

Abstrak…..……….……………………………………………………………

ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..........

A. Latar Belakang Masalah .………………...…………………….

B. Rumusan Masalah ………………………………………………

C. Tujuan Penelitian………………………………………………

D. Manfaat Penelitian………………….…………………………..

E. Hipotesis Penelitian…………………………………………….

F. Pembatasan Masalah…………………………………………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Masalah/Penyakit yang akan Diselesaikan ………………….

B. Tindakan yang dilakukan….…………………………………

C. Penerapan Tindakan untuk Menyelesaikan Masalah ……….

BAB III METODE PENELITIAN.…………………..…………….............

A. Lokasi dan Waktu

B. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan ……………………………...……

2. Implementasi…………………………………..

3. Pengamatan ……………………………………

4. Refleksi ………………………………………..

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN …………………….....

A. Paparan Data ...............................................................................

1. Siklus I

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Penilaian

2. Siklus II

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Penilaian

3. Siklus III

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Penilaian

4. Siklus berikutnya

B. Pembahasan ................................................................................

BAB V PENUTUP ...........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................

B. Saran ...........................................................................................

DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………...…....

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………….. …………………………………...